Hidup adalah pilihan, ketika langkah ini dihadapkan di persimpangan jalan sempat menimbang jalan mana yang harus ku pilih. Akhirnya kuputuskan arah secepat mungkin karena diri ini tak mau lama terbelit oleh buaian kebimbangan.
Ku telurusi jalan yang ku pilih, melewati gelap nya malam seorang diri. Dalam hati berkata,,, sampai kapan ku kan temui sebuah tempat istirahat tuk sejenak melepas lelah. Malam semakin larut,,,tak terasa butiran air lembut membelai kepala yang tak pernah terlindungi ini. Butiran lembut itu semakin mesra menelusup ke semua ruang tubuh ini tanpa malu.
Kini kusadari diri ini telah terbalut kain yang penuh dengan air, kurasakan dingin, sepi seakan tak berujung. Dengan segala tenaga yang tersisa hanya berharap semoga malam ini terlewati dan esok hari kan kusambut mentari yang kan menghangatkan tubuh ini, untuk melanjutkan perjalanan panjang.
terimakasih atas kejujuran mu walaupun kejujuran yang kurasakan sangat menyakitkan.
Saturday, September 8, 2007
Gerimis Hati
Posted by adeut at 11:24 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment